Saturday, October 29, 2011

kisah detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW

mudah-mudahan cerita ini bermanfaat!

Dari Ibnu Mas'ud r. a., bahwasanya dia berkata: "Ketika ajal Rasulullah S.A.W sudah dekat, baginda mengumpulkan kami dirumah Siti Aisyah r. a. Kemudian baginda memandang kami sambil berlinang air matanya, lalu bersabda: Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah. "

Kemudian kami bertanya: "Bilakah ajal baginda ya Rasulullah?"
Baginda menjawab: "Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila. "
Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "Salah seorang ahli bait. "
Kami bertanya: "Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?"
Baginda menjawab: "Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah. "
Kami bertanya: "Siapakah yang menyolatkan baginda di antara kami?"
Kami menangis dan Rasulullah S.A.W pun turut menangis.

Kemudian baginda bersabda: "Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letakanlah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama menyolatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tentaranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang pertama solat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua. "

SEMAKIN PARAH:
Semenjak hari itu, Rasulullah S.A.W bertambahparah sakit yang ditanggungnya selama 18 hari. Setiap hari, banyak yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Senin, disaat baginda menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, dia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam:
"Assalamualaikum ya Rasulullah?"
Kemudian dia berkata lagi: "Assolah yarhamukallah. "
Fatimah menjawab: "Rasulullah dalam keadaan sakit. "
Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid. Ketika bumi terang disinari matahari siang, maka Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu dia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh dia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah S.A.W bersabda:

"Saya sekarang berada dalam keadaan sakit. Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat. "Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: "Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?"
Kemudian dia memasuki masjid dan memberitahu Abu Bakar agar beliau menjadi imam dalam solat tersebut.

Ketika Abu Bakar r. a. melihat ke tempat Rasulullah S.A.W yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, dia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu dia menjerit dan akhirnya dia pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi bising sehingga terdengar oleh Rasulullah S.A.W.

Baginda bertanya: "Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu?"
Siti Fatimah menjawab: "Orang-orang menjadi bising dan bingung karena Rasulullah S.A.W tidak bersama mereka. "
Kemudian Rasulullah S.A.W memanggil Ali bin Abi Talib dan Abbas r. a. Sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid.
Baginda solat dua rakaat. Setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda:

"Ya ma aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. Sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua, setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT karena aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini. "

MALAIKAT MAUT DATANG BERTAMU:
Pada hari esoknya yaitu pada hari Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya dia turun menemui Rasulullah S.A.W dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah S.A.W dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka dia dibolehkan masuk.
Tetapi jika Rasulullah S.A.W tidak mengizinkannya, dia tidak boleh masuk dan hendaklah dia kembali saja.

Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Dia menyamar sebagai orang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah S.A.W, Malaikat Maut itupun berkata: "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!"
Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: "Wahai Abdullah (hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit. "
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: "Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?"
Akhirnya Rasulullah S.A.W mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah: "Siapakah yang ada di muka pintu itu?"
Fatimah menjawab: "Seorang lelaki memanggil baginda. Saya katakan kepadanya bahwa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma. "
Rasulullah S.A.W bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?"
Fatimah menjawab: "Tidak wahai baginda. "

Lalu Rasulullah S.A.W menjelaskan: "Wahai Fatimah, dia adalah pengusir kelezatan, pemutus keinginan, pemisah jemaah dan yang meramaikan kubur.
Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda: "Masuklah, wahai Malaikat Maut. "
Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan: "Assalamualaika ya Rasulullah. "

Rasulullah S.A.W pun menjawab: "Waalaikassalam ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"
Malaikat Maut menjawab: "Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang. "

Rasulullah S.A.W bertanya: "Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril?"
Jawab Malaikat Maut: "Saya tinggal dia di langit dunia. "
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril a. s. datang lalu duduk di samping Rasulullah S.A.W. Maka bersabdalah Rasulullah S.A.W: "Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?"
Jibril menjawab: "Ya, wahai kekasih Allah. "

KETIKA SAKARATUL MAUT:
Seterusnya Rasulullah S.A.W bersabda: "Beritahu kepadaku wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya?"
Jibril pun menjawab: "Bahwasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu. "

Baginda S.A.W bersabda: "Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku?"
Jibril menjawab lagi: "Bahwasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu. "

Baginda S.A.W bersabda lagi: "Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang disediakan Allah untukku?"
Jibril menjawab: "Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti. "

Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda: "Segala puji dan syukur aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang kabar yang menggembirakan aku. "
Jibril a. s. bertanya: "Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?"
Rasulullah S.A.W menjawab: "Tentang kegelisahanku. Apakah yang akan diperoleh oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?"
Jibril menjawab: "Saya membawa kabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu. "
Maka berkatalah Rasulullah S.A.W: "Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku. "
Lalu Malaikat Maut pun mendekati Rasulullah S.A.W

Ali r. a. bertanya: "Wahai Rasulullah S.A.W, siapakah yang akan memandikan baginda dan siapakah yang akan mengafaninya?"
Rasulullah menjawab: "Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga. "

Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah S.A.W. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: "Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut. "
Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril a. s. memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah S.A.W bertanya: "Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku?"
Jibril menjawab: "Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?" Akhirnya roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah S.A.W.

Friday, October 28, 2011

Allah, izinkan aku melupakannya

Tahukah kau?
Perasaan itu menyeruak begitu saja ke ruang-ruang hati kita
Rasa indah itu begitu menjanjikan kebahagiaan selamanya untukku dan dia
Rasa kagum itu,
Rasa disayang itu,
Rasa disukai itu,
Fitrah..
Bukan main membuat kita begitu berbunga
Kala ia lewat sekelebat mengejutkan
Kala mata indah itu memberi harapan
Kala namanya muncul dilayar keemasan

Ah, begitu indah ia berkata
Seakan dunia ini milik kita
Namun aku tak melakukan apapun
Tak ada sentuhan diantara kami
Kami hanya saling mengetahui
Bahwa ada cinta di hati kami

Allah,
Ia datang mengajakku untuk dekat denganMu,
Mengingatkanku agar aku menjadi muslimah yang baik
Mengajariku akan soal kehidupan yang sulit
Menagih agar aku tundukkan pandanganku
Meneguhkan hatiku padaMu..


aku berjalan diatas bumiMu bersamanya
apa aku salah?

Ya, aku sadar aku salah..
Harusnya tak kuperbolehkan hatiku ini untuk membukakan kunci ini untuknya
Harusnya tak kubiarkan ia masuk dengan pintu yang terbuka lebar
Harusnya aku tegar dengan godaan kecil menantang ini
Harusnya ini tidak aku lakukan untuk kesekian kalinya

Namun, aku sudah terbawa terlalu jauh
Andai saja tak ada kata cinta saat itu
Andai saja ia biarkan hidupku tenang tanpanya
Andai saja ia tak masuk ke relung hatiku
Andai ia tak mengucapkannya

Tentu semua akan berjalan seperti biasa
Tiada aku dan dia

Tapi siapa pula yang perlu aku salahkan?
Apa hatiku ini?
Ini wajar,
Ini hatiku yang memang punya hasrat ingin dicintai
Aku hanya seorang muslimah yang memiliki hati yang mudah sekali tersentuh
Dan tatkala ia datang tak dapat lagi kuhindari sentuhannya

Bukan, tiada perlu ada yang dipersalahkan,
Bukan siapa yang salah yang harusnya kupertanyakan
Namun apakah aku bisa melepaskannya?
Melepaskan ia yang telah mengisi ruang hatiku
Yang telah membuatku begitu bahagia?

Bukan soal katanya yang berjanji menikahiku kelak,
Tapi bagaimana aku benar-benar memastikan ia tak lagi tumbuh di hatiku

Bukan seperti raganya yang ingin membawaku padaMu
Tapi seperti aku yang begitu yakin aku memilikinya,
Yakin akan terus bersamanya
Yakin bahwa ia akan setia
Yakin aku dan dia akan menikah dan memiliki keluarga sakinah akhirnya

Ya, impianku begitu tinggi kepadanya,
Sangat,sangat ingin menjadi bagian hidupnya selamanya

Ah, apakah aku salah?
Aku berteriak tidak!
Karena aku dan dia tak lagi menjalin apapun

Namun hati kecilku berbisik
Apakah rasa cintaku padanya telah mengalahkan cintaku padaMu ya Allah?

Seberapakah nilaiku di mataMu,
Aku hanya ingin menjadi muslimah yang baik..
Sesuai kehendakMu,
Mengikhlaskannya
Dan mencoba menghapus perlahan ia dari hatiku
Meskipun begitu dalanm rasa cinta itu..

Allah, kembalikan hariku yang dulu,
Saat aku masih buta terhadap cinta yang menggiurkan itu

Bantu aku untuk tak lagi mengingatnya,
Karena aku yakin suatu hari Engkau akan pilihkan seseorang yang terbaik bagiku
Aku ikhlas,
Meskipun bukan dia..

Teruntuk ukhtiku tersayang,
Semoga niat ikhlasmu menjadi pahala bagimu,
Amiiin.

Semangat! Lupakan masa lalu, sambut hari-hari baru

Silmykaaffah,
28okt2011-10-28 19:02


nb:
buat kamu mak:) semoga istiqomah

Wednesday, October 19, 2011

10 Tips Mengatur Waktu

1. Buatlah perencanaan
Anda memerlukan perencanaan kerja harian. Kalau tidak demikian, anda akan mengalokasikan waktu menurut apa sahaja yang kebetulan tiba dimeja tulis anda. Awasilah setiap hari dengan membuat jadual umum, dengan penekanan khusus pada dua atau tiga hal yang ingin anda selesaikan. Makin banyak waktu yang kita lewatkan untuk merencanakan sesebuah projek, makin sedikit waktu total yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

2. Pusatkan perhatian
Golongan yang menghadapi masalah serius dalam hal pengurusan waktu biasanya mencuba melakukan banyak hal sekaligus. Jumlah waktu yang digunakan dalam suatu projek bukanlah hal yang penting. Tetapi yang lebih penting ialah menyediakan jumlah waktu yang tidak terganggu.

3. Ambillah waktu rehat
Bekerja dalam tempoh yang lama tanpa rehat bukanlah penggunaan waktu yang efektif. Tenaga makin menurun, kebosanan makin mempengaruhi serta ketegangan fizikal dan mental makin terkumpul. Oeh itu, anda memerlukan masa rehat yang secukupnya kerana hanya berehat sahaja merupakan cara yang paling baik.

4. Jauhkan suasana berkecamuk
Sesetengah orang selalu membiarkan meja tulisnya dipenuhi kertas yang berselerak. Mereka mengra bahawa dengan cara itu persoalan yang penting akan naik sendiri ke atas timbunan kertas itu. Sebenarnya keadaan berkecamuk seperti ini mengganggu tumpuan serta meningkatkan ketegangan dan prestasi seperti orang yang tertimbus batu.

5. Jangan menjadi ‘perfectionist’
Ada perbezaan yang besar antara berusaha mendapat hasil yang baik dan bermati-matian mengejar kesempurnaan. Langkah yang pertama , dapat dicapai,memberi kepuasan dan sihat. Sementara langkah yang kedua, selalunya mustahil, mengakibatkan kekecewaan dan gangguan jiwa. Ia juga mengakibatkan pmbaziran waktu yang sia-sia.

6. Jangan takut mengatakan tidak
Daripada semua teknik menghemat waktu yang pernah dikembangkan, barangkali yang paling efektif ialah selalu menggunakan perkataan tidak. Belajarlah menolak dengan mengunakan kebijaksanaan tetapi tegas terhadap setiap permintaan yang tidak menunjang pencapaian sasaran anda.

7. Jangan menunda-nunda kerja
Penundaan kerja pada umumnya merupakan kebasaan yang sudah berakar umbi. Sungguhpun begitu, kita mampu mengubah kebiaaan ini asalkan kita menggunakan sistem yang tepat seperti putuskan untuk berubah segera setelah anda selesai membaca artikel ini, sementara hati anda tergerak oleh motivasinya. Mengambil langkah pertama dengan segera adalah amat penting. Seterusnya jangan mencuba terlalu banyak perkara dalam waktu yang singkat. Apa yang perlu dilakukan ialah memaksa dirimelakukan pekerjaan yang sudah tertunda sekarang juga.

8. Lakukanlah bedah siasat radikal
Kegiatan membuang waktu sama seperti kanser. Ia menghabiskan tenaga dan cenderung tumbuh semakin besar. Satu-satunya cara penyembuhan adalah pembedahan radikal. Jika anda membuang waktu dalam kegiatan yang membuatkan anda bosan, alihkan perhatian daripadanya kerana ia mensia-siakan tenaga anda. Buanglah kegiatan ini, seklai untuk selama-lamanya.

9. Delegasikan pekerjaan
Anda tidak perlu menjadi pemimpin nasional atau esekutif firma gergasi untuk mampu mendelegasikan pekerjaan. Sebagai peringatan, mewakilkan kepada pekerja bawahan pekerjaan yang tidak disukai oleh anda dan semua orang lain bukanlah mendelegasikannya, tetapi meberi perintah. Belajarlah mendelegasikan tugas yag penuh cabaran dan memberikan imbalan, bersama dengan kuasa secukupnya untuk membuat keputusan yang perlu. Ini dapat membantu melonggarkan waktu anda.

10. Jangan kecanduan kerja
Hampir semua eksekutif berjaya mempunyai jam kerja yang panjang, tetapi mereka tidak membiarkan pekerjaan mengganggu hal-hal yang pentig dalam hidup mereka, seperti bergaul dengan teman-teman dan berbual kosong.Ini membezakan mereka daripada orang yang kecanduan kerja yang sama tarafnya seperti orang yang kecanduan alkohol. Gejala kecanduan kerja mencakupi penolakan untuk mengambil cuti, tidak dapat menyingkirkan pejabat daripada fikiran pada hujung minggu serta isteri dan anak-anak yang asing baginya.

Petikan dari buku siri motivasi ‘JATIDIRI PENGGERAK PERUBAHAN’

source : http://mavourneen.wordpress.com/2007/01/17/10-tips-mengatur-waktu/

Friday, October 14, 2011

...

Mataku tak berhenti terbuka
Ingin rasanya aku pejamkan kedua mataku ini
Namun sinar itu tak mengizinkanku untuk itu
Sinar itu masih saja menuntutku untuk tetap terjaga

Aku, aku terus berusaha
Bagaimana kepenatan itu musnah dari sini
Bagaimana mengusir sang penyakit jahat ini
Bagaimana aku harus tetap bertahan dengan semua kepayahan ini

Ini mustahil bagiku
Namun segera saja malaikat itu datang dan menemuiku
Tak ada yang tak mungkin,
Semua ini milikmu,
Semua ini tanggunganmu

Aku menatap langit biru itu
Akut ersenyum pias
Semua telah diberikan padaku
Bagaimana bisa aku berjalan dengan ini?
Dnegan embel harga diri..

Aku, masih saja aku mengelak
Namun inilah kenyataan,

Bukan suatu hal yang pahit
Namun hanya perumpaan jalan yang sesungguhnya
Yang telah aku pilih secara dini...

Silmykaaffah 14102011
20:58

Sunday, October 2, 2011

Malaikat Kecilku

Ya Allah, terimakasih Engkau memberikan aku ibu yang amat sempurna..
Ia selalu mengerti apa yang ku rasakan, ia menyokongku dari belakang, ia pemberi semangat yang tak terlupakan, ia beri segalanya untuk diriku, ia begitu sempurna, hingga aku merasa aku tak layak menjadi anaknya..
Saat ini, aku sedang sedih karena aku menyadari kemampuanku. Aku bukan anak yang pintar sekali, yang sekali bertemu angka, langsung dapat memahaminya. Aku bukan pula anak yang langsung tanggap terhadap masalah yang diberikan guru kepadaku. Aku tidak begitu rajin, tulisankupunn tidak rapi. Aku menyadarinya, aku menyadari semua kelemahanku.
Aku berkata “mi, silmy ngerasa minder sama temen silmy.. kenapa silmy gakbisa sehebat dia?” aku menundukkan kepalaku.
Dengan cinta ia mengangkat kepalaku, dan berkata “silmy gausah minder. Silmy jangan kalah sama keadaan. Gak selamanya orang yang pinter banget itu bakal sukses. Banyak contoh orang yang dulunya sangat pintar namun ia tidak bisa memanfaatkan kepintarannya, mengelola kepintarannya dan akhirnya gak sukses. Gak melulu orang pintar yang bisa sukses. Semua orang bisa sil. Asal mau berusaha. Kamu juga, ketika teman kamu punya kelebihan dalam hal menghitung, kamupun juga punya. Kecerdasan sosial, insyaAllah ummi anggep kamu punya. Dan kenapa kamu dipilih jadi koA, ya mungkin salah satunya karena kamu dinilai memiliki kecerdasan emosi.
Aku menatap ummi diam,
Dan ummi gak menuntut kamu untuk mendapatkan nilai bagus. Ketika kamu sudah berusaha, dan sekalipun nilainya jelek, ummi sangat menghargai. Yang penting ummi udah liat kesungguhan kamu untuk belajar. Ya tapi bukan berarti ummi gak seneng kalo kamu dapet nilai bagus. Tetep berjuang, berusaha..
Kamu gak perlu ngasih ummi nilai yang bagus, karena yang ummi lihat adalah bagaimana kamu menjadi anak yang baik. Bagi ummi, akhlak kamu yang baik sudah menjadi hadiah yang luar biasa. Kamu nurut disuruh liqo dan tahsin sama ummi. Kamu punya prinsip. Kamu menjadi koA. Itu hadiah buat ummi. Ummi amat bahagia memiliki anak cantik seperti kamu.” Ujar ummi begitu lembut.
Aku memeluknya, aku menciumnya, aku merasakan hangat kasihnya.
“tapi mi, silmy malu sama ummi. Ketika ummi udah ngelesin silmy, tapi nilai silmy masih jelek ”
“nggak sayang, nggak. Ummi lihat kamu apa adanya. Yang penting berjuang nak. Ummi Cuma bisa menyokong kamu dengan nganterin ke sekolah karena ummi tau kamu pasti lelah banget setiap hari pulang malem. Yang ummi pesen, jangan sampe amanah kamu melalaikan amanah dari ummi. Ya kalau waktunya les ya les.
Ummi mau jadi temen buat kamu. Kalau ada apa-apa kamu cerita ya sama ummi. Ummi kan juga dulu pernah muda, pernah ngerasain dikejar-kejar sama cowok. Kalo kamu bilang kamu belum pernah ditembak, itulah yang harus kamu syukuri karena Allah masih menjaga kamu nak..”
Air mataku menetes, betapa Allah sangat menyayangiku dengan mengirimkan malaikat kecilnya untukku, menjagaku selama 16 tahun ini.
Ummi yan hidup di jalan ummi telah mewariskan sifatnya yang selalu ingin berjuang untuk ummat, semoga aku bisa terus istiqomah disini. dijalanMu ya Allah.
Namun apa yang telah aku berikan untuk malaikat kecil titipan Allah itu?
Apa aku telah membuatnya lebih bahagia?
Atau aku hanya sekedar menjadi bebannya.
Namun yang kurasakan kini hanya hangat sentuhan kasihnya yang takkan terbalas sepanjang masa..
“silmy sayang ummi”
“Apalagi ummi, ummi juga sayang sama silmy. Nah, sekarnag kembali belajar yuk.”

Ya Allah, jagalah malaikat kecilku ini.
Semoga kelak aku dan ummi serta abi dan adik2 yang lain dapat berkumpul bersama di syurgaMu..

Aku sayang ummi karena Allah,
02-10-11

Kecupsayang, silmykaaffah

Susunan Kepengurusan ROHIS SMAN 14 Masa Jihad 2011/2012

BPH
Ko.I Rohis : Muhammad Arifianto
Ko. A Rohis : Silmy Kaaffah
Sekretaris I : Ahmad Rais Shiddiq
Sekretaris II : Lady Arianita
Bendahara I : Miftahul Haq
Bendahara II : Intan Purnamawati
Div. Pembinaan
Ko.I : Muhammad Rais Alvin
Ko.A : Septi Tri Wahyuni
Div. PHBI
Ko.I : Salman Al-Farizi
Ko.A : Himmatusshohwah
Div. Syiar
Ko.I : Muhammad Agus Dewantoro
Ko.A : Clarissa Mirafraditya
Div. Proyek
Ko.I : Chareza Luthfi
Ko.A : Ulfatun Annisa
Div. KM
Ko.I : Luthfi Muhmaad
Ko.A : Anggraini Miftahul Rizky
Div. Perpustakaan
Ko.I : Sahlan Ridwan
Ko.A : Audita Widya Astuti






Staff Khusus

SK Pembinaan
Ikhwan
Tajwid : Wahyu Dwi Sulakso
Kultum : Muhammad Krishna Vega
Forsil : Rofi Arga Hardiansyah
TQ : Abdul Hamid
Mabit : Haqqo Dewantoro
Tadarus : Redhylla Dwi Putra
akhwat
Keputrian X : Yuni Sudarsih
Keputrian XI : Rai Arini
TQ : Asriyati
Tami : Zareeva Haiva Assegaf
Abata : Kaisya Azzahra
Blits : Chandrika Arum Gayatri
Forsil : Meiga Putri

Div. PHBI
Master ikhwan : Ervandy H
Master akhwat : Nadya Nur Kusumo

Div.Syiar
Ikhwan
Rekors : Prataza F.N
Kuisioner : Brian Dandi P
Buletin : Bravyto Taqwa Pamungkir
Mading : Sofyan Hardi
RGTW : Ahmad Alim Ahsan
Akhwat
RGTW : Elsa Kurnia Hudiana
Mading : Layka Kautsarrani
Bulming : AkkaCendana
Bultah : Sadida Aghnia
Kuisioner : Alysa Nur Shabrina
Rekors : Aprilia


Div. Proyek
Danus ikhwan : Ahmad Fauzan
Danus akhwat : Aninda Nabilah

Div. KM
ikhwan
BM : Nurwahidin Wishnu
Makasih : Said
Akhwat
BM : Nurfida Harfiah Respati
Makasih : Nirwana Sari

Div. Perpustakaan
Piket ikhwan : Ali Yusran
Piket akhwat : Desi Aryani