Sunday, October 14, 2012

Biarkan Begitu Adanya

Kadang saya suka berfikir kenapa jatuh cinta menjadi sesuatu yang rumit dan berbeda. Padahal apalah bedanya, kadang itu membuat kita memikirkannya berjam-jam, berkhayal akan sesuatu yang sudah atau belum tentu terjadi, membuat kita gila bila tak berjumpa dengannya. Dan rasa-rasa aneh lainnya. Jika ditanya darimana datangnya rasa itu, entah itu karunia Allah atau justru ujian buat kita.
Why? Karena saat kita merasa jatuh cinta kepada seseorang maka pada saat itu hati kita bergembira menyambut rasa itu. berduyun-duyun mengharapkan balas dari rasa itu. namun kadang kita lupa dibalik kesenangan itu banyak yang kita korbankan. Waktu yang mestinya dihabiskan untuk belajar atau kegiatan yang bermanfaat, kita malah asyik di kamar kita, berselimut rindu pada si dia. Lalu, perasaan atas ketidakpastian juga kadang kita lupakan. Yang kita yakini dia yang disana juga memikirkan kita, entahlah.
Memang mengingat sejenak menjadikan kita tersenyum, bahagia. Tapi sungguh kita tak mengetahui ada pencemburu yang Maha, ia melihat kita. Biasanya kita sholat dengan khusu’, kini karena ada bayangannya di tiap sholat kita. Dan Allah Maha mengetahui hati hambaNya. Maka, maukah kau terus membuatnya cemburu?
Atau biar saja rasa itu disimpan rapat dalam angan, ditelan oleh kesibukan-kesibukan kita dan perlahan menjadi azzam agar kita kembali ke pemilik cinta. Maka, biarkan ia begitu adanya. Tak pernah ada yang salah dari rasa cinta namun genap rasanya baru akan nanti setelah diridhoi oleh-Nya.
Semangat para pencinta, saya tahu tak mudah. Namun masih banyak pekerjaan lain yang mesti kita selesaikan. Biarkanlah begitu adanya.

No comments:

Post a Comment