Sunday, November 11, 2012

ikutip dari sebuah dokumen tua yang teronggok di salah satu sudut terlupakan Ruang OSIS SMA N 14
(dan semoga saat ini masih ada)

Spesial untuk adik-adik tercinta OSIS dan MPK SMAN 14


MATINYA ORGANISASI

Kepada Semuanya, Ketahui & Ingatlah : Bahwa Kekuatan Terpenting, Terbesar, dan Termahal dari sebuah Organisasi bukanlah dokumen-dokumen mengenai aktivitas mereka, bukan juga komputer dengan segala kecanggihan perangkat teknologi yang melengkapinya, bukan pula berbagai alat komunikasi berkecepatan tinggi dan berjangkauan luas yang dimilikinya, bukan juga terletak pada besarnya dana yang mereka miliki dan investasikan, pun bukan pada banyaknya jumlah dan kualitas kendaraan yang memudahkan aktivitas orang dan barang yang berada dalam genggamannya, juga bukan pada megahnya bangunan & luasnya tanah, dan juga jangan berfikir bahwa kekuatan mutlak organisasi itu terletak pada sistem organisasi terbaik yang telah mentradisi dalam keseharian aktivitas mereka. 
Bukan!!!
Bukan pada semua itu kekuatan organisasi ditegakkan dan diteguhkan!!!

Sesungguhnya, Kekuatan Terpenting, Terbesar, & Termahal dari sebuah organisasi terletak pada PEJUANG-nya!!! Keutamaan & Keunggulan PEJUANG-nya!!!
Percuma saja sebuah organisasi memiliki semua aset dan perangkat sistem yang diperlukannya, tetapi organisasi itu tidak memiliki pejuang yang unggul. Jika hal itu yang terjadi, maka lakukanlah salah satu pilihan ini :
1) Organisasi itu harus (segera) melakukan pengkaderan (regenerasi)
2) Organisasi itu harus (segera) mencari atau membeli kader dari organisasi lain, atau dengan sangat terpaksa
3) Organisasi itu harus (segera) menyiapkan kain kafan dan batu nisan bagi dirinya sendiri karena kematian akan segera menjemput organisasi itu.
Sungguh ironis...
Organisasi itu harus mati dalam keadaan yang memilukan !
Gagal tercatat dalam tinta emas lembaran sejarah !!!

Persembahan sederhana pembakit semangat untuk teman-teman tercinta yang sedang berjuang..
“lembaran agenda organisasi tak sekedar program kerja. Rapat tak sekedar pertemuan rutin. Salam tak sekedar sapa. Senyum tak sekedar pemanis. Lebih dari itu.. pada setiap hembusan nafas, ada harapan. Pada setiap usaha adalah kecintaan. Karenanya.. pada setiap tetes peluh, harusnya dirasakan kenikmatan. Pada setiap gores luka, harusnya menyisakan berjuta pelajaran. Setiap detik pada kebersamaan ini, begitu berharga..”
Adalah sebuah anugerah yang indah ketika aku dan teman-teman kelas 12 diperkenankan untuk bertemu dan menyaksikan bersemainya bunga-bunga pejuang muda nan indah di ranah organisasi SMAN 14 Jakarta. Tiada cerita lebih indah dari apa yang telah digariskanNya. Betapa baiknya Tuhan, yang telah mempertemukan kita dalam jalan yang baik.
Teman-teman, sekarang tongkat estafet itu ada pada genggaman kalian. Tongkat yang dulu pernah di usung dengan lelah dan peluh. Tongkat yang juga para pendahulu pernah perjuangkan dengan dera dan air mata. Tongkat yang mengukir tinta emas keindahan organisasi di atas jalan juang ini..
Maafkan jika di jalan ini tidak banyak mewariskan kesenangan. Karena tabiat jalan ini memang tak pernah berhiaskan keindahan. Karena tabiat jalan ini tidak selalu bahagia dan diliputi dengan tawa. Karena tabiat jalan ini mengharuskan pewarisnya senantiasa bersabar dalam berjuang bersama sama dan saling memahami dalam makna ke ikhlasan. Karena tabiat jalan ini membutuhkan semangat perbaikan dan keteguhan tekad.
Agenda organisasi kedepan bukan sekedar penunaian kewajiban, pemenuhan proker, atau jalan kebanggaan angkatan. Begitu banyak agenda perubahan yang harus segera berjalan. Begitu panjang catatan perbaikan menuju visi bersama. Begitu besar pula harapan pembentukan adik-adik penerus perjuangan..
Tapi kalau sampai hari ini masih ada yang menganggap organisasi hanya sebagai wadah untuk popularitas, lebih baik mundur sekarang juga. Jika masih menganggap organisasi hanya dijadikan wadah untuk mendapatkan ke-eksklusivan, sangat disarankan untuk mundur sekarang juga! Mungkin lebih baik dicukupkan saja organisasi di SMAN 14 sampai sini. “……harus (segera) menyiapkan kain kafan dan batu nisan bagi dirinya sendiri karena kematian akan segera menjemput organisasi itu.”

Teman-teman.. semua ini berkaitan dengan hati-hati manusia. Maka mustahil akan berhasil jika tidak bersegera memperbaiki hubungan dengan Tuhan, mustahil jika tidak bersegera memperbaiki hubungan dengan teman-teman kita sendiri, yang seharusnya ada saat ini untuk berjuang bersama-sama.

Bersiaplah dengan segala kemungkinan. Materi tak selamanya menjamin keberhasilan organisasi. Sarana tak melulu ada untuk mendukung usaha kita.

Bila organisasi didirikan atas dasar landasan kebersamaan, maka jagalah ikatan persaudaraan itu. Mari belajar saling memahami dan berhenti menghakimi. Jalinlah setiap simpul kebersamaan dalam eratnya tali persatuan. Mulailah sehat berkoordinasi tanpa mengambil keputusan sendiri. Maknailah bahwa perjuangan itu butuh kebersamaan, bukan keegoisan dan bekerja sendirian. Mari jaga teman-teman kita layaknya kita menjaga diri kita sendiri. Supaya tak ada hak-haknya yang lalai terabaikan, supaya tak ada hati-hati yang tersakiti atau merasa tak terperhati.
Berikan usaha terbaik kita dalam setiap kesempatan yang ada. Mungkin dari waktu ke waktu kepemimpinan ini kian membuat jenuh, bahkan mengajak langkah untuk berhenti. Tapi percayalah, Tuhan telah mempercayai kalian untuk mengemban ini semua, maka atas izinNya pula kalian akan bias menjalankan amanah ini dengan baik. Percayalah, teman-teman semua disini ada untuk mencapai visi bersama, yang tentunya diraih secara bersama.
Biarkan gedung sekolah, lapangan, masjid dan seluruh alam menjadi saksi perjuangan ini. Biarkan mereka bersaksi dalam kejujuran yang sejujur-jujurnya akan usaha perbaikan dan perubahan yang kita jalankan demi terwujudnya visi perbaikan yang mulia.
Teman-teman, bersegeralah karena waktu tiada menanti kesiapan kita. Bersegeralah karena waktu tiada menunggu kelambatan kita. Bersiaplah dengan apapun yang kita mampu. Bersiaplah dengan apapun yang kita miliki. Siapkan hati nan ikhlas sebening salju, siapkan hati nan lapang seluas samudera. Siapkan hati nan kokoh sekuat baja. Siapkan ruhiyah nan teguh bersahaja.

-note seorang kakak kelas..
dan aaaah ini namanya tersentuh, tergerak, menangis, merenung
beberapa hari ini memang sedang dihadapkan pada pokok bahasan ini.. semuanya akan segera kami lepaskan, amanah ini akan bergulir..
rasanya baru saja kemarin kakak-kakak berwajah cerah itu memandatkan amanah kepada kami, hari ini kamilah yang akan memandatkan hal ini kepada adik kami, sedih ada, senang juga ada, beberapa rasa lain juga di aduk menjadi satu.
ya, ini pahit manisnya, ini ujung kami memegang amanah namun bukan berarti kami akan melepaskan semuanya. semua akan tetap kami perhatikan meskipun dari sisi yang berbeda

kemarin, masih banyak wajah-wajah yang ingin cepat melepaskan
masih banyak wajah-wajah yang tak sabar dan tak peduli lagi
namun wajah-wajah itu sangat ingin aku peluk sekarang, dan hanya ingin ku katakan maaf karena semua ini begitu cepat, biar kita sekarang berjuang di jalan yang berbeda
akademis,
janji kita pada orangtua kita,
kerajinan kita,
perhatian kita akan pelajaran,
ya ini yang akan mewarnai hari kita beberapa bulan kedepan.
kita akan sibuk, sangat. ini adalah konsekuensi sebagai pelajar, meski berat melepasnya, meski berat harus berganti perjuangan, ini mesti kita lakukan..
mau bagaimanapun nanti, mau dimanapun nati, tetap lakukan yang terbaik.. Allah bersama kita..
karena orang pintar akan kalah dengan orang rajin, right?
yaaaaa,

untuk adik-adikku sayang, ini awalan kalian. kami percaya sungguh kalian bisa, kami akan tetap membantu sebisa kami...
*ah suasananya tiba2 haru.
ya Allah, waktu berjalan begitu cepatttt
jadi inget cerpen saya di bultah "Wahai Waktu"
bener ngga kaya gitu?
yasudahlah, ini juga sudah melanggar perjanjian sama ummi, malem ini harusnya belajar ngga pake ngeblog.

i just wanna say,
thanks for one year with me.. FRIENDS..
11-11-12

No comments:

Post a Comment