Saturday, April 20, 2013

UN SMA 2013

Assalamualaikum,
masih pengen ngebahas UN nih, udah basi ya? yaudahlah ya gapapa. ini adalah momen sekali seumur hidup di hidup saya. haha

jadi UN tahun ini sesuatu yang berbeda. kenapa beda? kalau tahun lalu 5 paket, tahun ini (katanya 20 paket), LJUN-nya satu paket sama soalnya jadi kita gabisa mengerjakan soal dengan lembar jawaban yang berbeda karena tiap soal dan jawabannya itu pake barcode sehingga masing-masing kita gatau kita dapet soal apa. dan kertas LJUN-nya kualitasnya jauh dari LJTO, tipis dan gampang menghilang huruf a,b,c,d,e nya kalau dihapus. Dikarenakan bareng sama soalnya, jadi rada takut robek ketika memisahkan soal dan jawabannya. Ya, itu masalah teknisnya.

Disamping itu UN tahun ini ngga serempak dilaksanakan di seluruh Indonesia. Ada 11 provinsi di Indonesia yang belum mendapatkan soal UN. Yang membuat agak miris adalah daerah yang belum dapat soal UN adalah daerah-daearah nun jauh disana, yang terisolir, yang butuh menyebrangi sungai dan menempuh jarak berkilo-kilo meter untuk sampai di sekolahnya bahkan ada yang harus menyewa rumah untuk sekedar UN. sayaaang banget.

Ya menjadi lebih bersyukur aja. saya sekolah di Jakarta. yang jarak rumah ke sekolah cuma 4-5 km, dan naik motor pula. harusnya, kita yang di Jakarta malu banget sama anak-anak di pedalaman yang semangat sekolahnya ngga bekurang. *malu banget.

untuk kategori soalnya, ngga segampang soal TO. diluar prediksi karena mungkin ada campur tangan Perguruan Tinggi Negeri untuk mencoba memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda dari UN tahun sebelumnya. ini disebabkan wacana UN menjadi salah satu cara untuk seleksi masuk PTN.

namum rupanya, siswa-siswi kita belum sepenuhnya siap untuk menghadapi soal yang agak sulit. mungkin bagi sebagian sekolah yang memang memiliki kapabillitas tinggi ngga masalah. tapi bisa kali nengok ke sekolah di daerah yang mungkin untuk mengerjakan soal mudah saja dianggap sulit. ya, kondisi.

sebenernya kenapa sih pemerintah, lebih disorot ke Kemendikbud repot-repot membuat UN dengan barcode, wacana UN buat masuk PTN, 20 paket dan sebagainya. sampe-sampe percetakannya disentralisasi? ngga lain dan ngga bukan karena Kemendikbud menginginkan UN yang jujur, yang ngga ada lagi kebocoran. sayangnya pada pelaksanaannya terjadi kekurangan, mungkin karena baru pertama kali menggunakan sistem barcode,  mereka lupa memperhatikan kualitas kertasnya (baik sangkalah yaa, namanya juga manusia), lupa juga kalau pendistribusian soal harus diprediksi dengan baik (mungkin saking takutnya UN bocor jadi bener-bener mepet dikiriminnya). ya dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada. bisa kali, siswa-siswi ngga cuma bisa protes tapi mencoba mengerti. memang perlu dikritisi tapi ngga dengan mengeluh terus, membayangkan jadi pemimpin negeri pasti banyak di cacinya daripada di pujinya. it's reality guys.

Kamis, 11 April 2013. hari dimana dilakukan pernyataan UN JUJUR oleh siswa-siswi SMAN 14 Jakarta, waktu hari H saya sungguh menikmati setiap senyum temen-temen dan janji-nya untuk melaksanakan UN jujur. kita emang gapernah tau isi hati seseorang atau apa yang bakal dilakuin dibelakang kita, tapi mencoba menggerakkan teman-teman untuk jujur suatu hal yang baik bukan? kita mengajak dengan memakai pita biru. bagaimana nantinya urusan tiap siswanya. jadi, saya sangat berterimakasih buat temen-temen saya yang udah rela bikin pita dan spanduk sampai malam,
buat Utha, Rais, Siska, Cecen dan yang lainnya. dan buat Arga yang tiba-tiba mengambil alih semuanya sehingga ikrar ini dapat terlaksana.
yang lebih mengejutkan adalah berita ini masuk ke okezone.com saya ngga nyangka bisa masuk media, you can check in:
http://kampus.okezone.com/read/2013/04/15/373/791533/jujur-ujian-siswa-sman-14-pakai-pita-biru
ya, nggatau rasanya campur aduk, perjuangan ikrar jujur itu ngga terlupakan. namun rasa bahagia itu sedikit terkikis dengan berita yang nyatanya masih saja ada segelintir orang yang menggunakan bocoran. raasanya itu, kaya kita dikasih hadiah besar banget, tapi hadiah itu dipukul keras ke muka kita. malu iya, sedih iya. tapi saya masih yakin yang jujur banyak kok. I believe, 44.

kalau mau dibandingin sama sekolah lain yang notabennya di Jakarta, ada sebuah sekolah yang menggunakan bocoran SATU ANGKATAN. menurut sumber yang terpercaya, kalau IPS harganya 15 juta, IPA 10 juta. dan itu mereka patungan belinya. *lebih miris lagi. belum lagi di sekolah yang lainnya dengan bangga dia bilang "Iyalah, gue kan yang nyebarin bocorannya." kalau kata bang jek, mungkin mereka ngga ada pilihan sehingga pake bocoran, kalo ngga pake ngga lulus. yaudah. jadi jangan gampang ngejudge sesuatu sebelum tau gimana kondisinya." nggasalah dan nggabener, abu-abu. semuaya menjadi semakin rumit rupanya.

nyatanya ketika pelaksanaan UN, banyak pula kunci jawaban yang salah dan ngga sesuai, alhasil mereka yang menggunakan "key" nangis-nangis abis UN. kan, kita nggatau gimana.

lalu, apakah kita bisa bilang UN SMA gagal? bisa dijawab sendiri.

semoga tahun depan semakin baik~

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.


No comments:

Post a Comment