Saturday, August 31, 2013

Indahnya Kegagalan

Assalamualaikum.wr.wb

*ini bukan tulisan galau kok, cuma ngambil dari pelajaran BIP NF Ronin. check this out~*




Kegagalan seringkali menyakitkan. Kegagalan juga banyak membuat orang kehilangan harga diri. Kegagalan menjadikan pikiran kita tumpul dan akal sehat  tidak berfungsi. Tapi apakah harus selalu begitu? Saya rasa tidak.

Pernah ingat saat kita baru belajar berjalan semasa kecil? Kita tidak pernah berfikir apakah kita bisa berjalan padahal dulunya kita hanya bisa berbaring. Meskipun jatuh, kita bangkit lagi untuk mencoba, lagi dan lagi. Berdasarkan penelitian, rata-rata seorang bayi jatuh sebanyak 120x untuk dapat berjalan. pada akhirnya, sang bayi, termasuk kita bisa merasakan nikmatnya berjalan meski melalui tahap yang dinamakan "jatuh".

Kegagalan itu lumrah.

Realitas hidup kita sebagai manusia sangat beragam dan penuh warna. Ada sakit ada sehat. Ada suka ada duka. Ada sukses, ada gagal. semua sudah fitrah, alias ya memang wajar-wajar saja. Adakah manusia di dunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan? jawabannya pasti tidak. dan semua itu berlangsung sepanjang zaman. sejak dari zaman Nabi Adam As sampai menjelang hari kiamat nanti.
Seperti Rasulullah yang menyampaikan risalah di daerah Thaif, namun penolakan dari mereka begitu besar. Beliau dilempari batu oleh penduduk Thaif. Apakah Rasulullah gagal? nyatanya tidak, karena kesabaran beliau dalam berdakwah, hingga saat Malaikat Jibril bertanya untuk menghancurkan daerah Thaif, Rasulullah menjawab TIDAK. Beberapa masa kemudian, nyatanya Thaif menjadi salah satu wilayah pembela Islam. Ya, keberhasilan terkadang tak melulu langsung kita dapatkan. ada kalanya kita harus bersabar. sangat bersabar.
Begitupula yang dialami oleh para pahlawan kita seperti Imam Bonjol yang diasingkan ke tanah Jawa. Sultan Hasanuddin ditaklukkan dengan Perjanjian Bongaya. Pattimura dihukum mati ditiang gantungan. Begitulah sejarah mengalir atas kehendak-Nya. namun, apakah mereka yang kita sebutkan tadi gagal? menurut saya tidak sama sekali. Mereka sukses dengan cara mereka. mereka sukses menggapai kematian dengan cara terhormat. So, gagal atau tidak hanya tergantung bagaimana kita memandangnya..

Ya, persepsi kita dalam melihat sesuatu menentukan bagaimana kita akan melanjutkan perjalanan kita. kita diberikan kebebasan untuk memilih. Kita dapat memandang kegagalan sebagai sesuatu yang menjengkelkan atau membuat kita stuck. tapi kita juga bisa memandang kegagalan sebagai sesuatu cara untuk menjadi lebih baik.
Nyatanya, persepsi kita terhadap sesuatu menentukan perasaan kita. Persepsi lahir dari keyakinan kita atau belief system kita. Oleh sebab itu bila kita ingin menikmati kegagalan yang kita alami, kita perlu memperbaiki keyakinan kita, persepsi kita akan kegagalan.

Jadi, harusnya persepsi seperti apa yang benar tentang kegagalan?
1. Kegagalan sebagai bahan evaluasi yang efektif. 
    Kamu tahu berapa banyak percobaan yang dilakukan Thomas Alfa Edison? banyak pendapat, ada yang 1000 kali, 100 kali, 10.000 kali. banyaak ya. adakah disini yang sudah merasakan percobaan layaknya bapak penemu bola lampu ini? saya ingat kata-kata guru BIP bahwa Thomas Alfa Edison mengatakan "Saya tidak melihat bahwa saya sudah gagal beribu kali. namun yang saya lihat adalah saya sudah menemukan ribuan jalan untuk membuat lampu." this.
    Adanya kegagalan memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar, untuk itu jangan menghidari kegagalan. Karena secara tidak langsung kita sedang mencari tahu penyebab kegagalan dan mencari solusi untuk menemukan jalan keberhasilan. sehingga kita menjadi tahu dimana jalan yang salah dan benar.

2. Meciptakan Pilihan-Pilihan Baru
    Kadang kita tidak dapat menyerap makna kegagalan bagi kita, namun ternyata secara tidak langsung kegagalan membawa kita kesebuah jalan yang belum pernah kita temukan sebelumnya. Misal, kalau kita dapet nilai jelek, otomatis kita nyari cara baru dong supaya nilainya ada perubahan.. Kadang keberkahan seringkali muncul pada saat orang mengalami ujian berat. Keterpurukan, kekalahan. Sengsara yang membawa nikmat. hehe. Kegagalan justru akan membuat seorang hamba matang dalam berbagai hal. Mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari yang ia pikirkan.

3. Kegagalan Sarana Meningkatkan Potensi Diri
    Semakin sering mengalami kegagalan, otak kita akan semakin dilatih untuk menghadapi permasalahan dam bagaimana mencari jalan keluarnya. Sebaliknya, cara berfikir konservatif-yang selalu takut dengan kegagalan- tidak akan membuat potensi diri keluar dengan optimal.
     Oleh karena itu bersyukurlah jika kamu menghadapi kegagalan. Karena dengan kegagalan kamu sedang disiapkan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar. kamu akan ditempa untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
     Ini bisa diibaratkan dengan pohon bambu. pada 6-7 tahun pertama pertumbuhan, pohon bambu hanya terlihat beberapa puluh sentimeter saja tingginya. secara kasat mata kita melihat seperti tidak ada pertumbuhan. namun jauh didalam tanah, ternyata pohon bambu sedang menyiapkan akar yang kuat, memperlebar penyerapan dan memperkokoh untuk tumbuh keatas. setelah 6-7 tahun, pohon bambu akan tumbuh demikian cepatnya dan menghasilkan pohon yang tahan banting.


4. Kegagalan tempat melatih Kesabaran. 
    Kesabaran membuat kamu memiliki harapan . harapan bahwa impian kamu bukanlah sesuatu yang utopia. Tetapi suatu yang nyata. Kesabaran juga menstabilkan emosi kita. Kesabaran mampu meredam dan mengobati kekecewaan. Kesabaran pula yang membuat kita waspada terhadap usaha menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Pendek kata, kesabaran multiguna dalam meraih impian kamu.
     Namun kesabaran akan ada batasnya jika tidak dilatih. kesabaran seperti otot yang harus dilatih rutin hingga memiliki kemampuan mengangkat beban berat. tanpa kesabaran rangkap, langkah kamu akan gontai. kegagalan adalah cara melatih kesabaran yang paling efektif. kegagalan adalah obat mujarab mendapatkan kesabaran optimal.


Jadi, bergeraklah. Jangan ragu. Jangan bersedih. Perjuangan masih panjang.
Syemangat RONIN'ers 2014. Semoga Allah mempermudah langkah-langkah kita.
Syemangat juga amel, lila, ilo, sabila dkk.
Syemangat juga yang udah pada kuliah~~.

ayayaya, mari bergerak. keep believe


Monday, August 26, 2013

Pasca

Assalamualaikum!

Hai blog! udah beberapa hari ngga ngepos ya. kan ceritanya lagi menyibukkan diri, biar ngga keliatan nganggur-nganggur banget. hehe. abis ngerapel baca blognya elsa. selama ini aku follow dia, tp posnya dia ngga pernah keliatan kalo dia abis ngepos. okesip. dan kisahnya itu................ *isisendiri*

Kalo orang-orang cerita OSPEK, aku juga ah. aku abis ospek ronin, bimbel nf. ehehe~
Hari ini hari pertama ronin, untuk pertama kali belajar lagi selama 3 jam, 2 sesi tadi. kimia, Pak Agung gurunya. asek banget dah. pas ngeliat aku beliau bilang "Semangat!" aku jawab "Semangat!" sambil ngepalin tangan. haha basi sih sebenernya bilang semangat. tapi untuk megurangi luka, kenapa engga? *tsaah. Percaya atau engga, pas dijalan menuju NF, aku deg-degan, Bismillah ya Allah. harus tetep semangat. Pas lagi masuk kelas juga, muka-muka yang engga aku kenal hadir. ada sih temen SMP, si sabila. tapi tetep aja udah lama gaketemu, garing gitu. wkwk. tapi yang aku syukuri, bahwa ORANG YANG RONIN ITU SEDIKIT, TAPI SETIDAKNYA MENANDAKAN BAHWA KAMU GA SENDIRIAN BERJUANG "LAGI"

Emang belum kenal banyak sih sama temen sekelas, paling baru 5 orang. dan itu berkat SKSD. "hay, namanya siapa? dari sma mana? dulu milih apa? sekarang mau milih apa?" pengen gitu ke temen sekelas tapi gaada waktu. haha. seenggaknya pengen banget temen-temen yang bakal nemenin perjuangan aku selama setahun ini bisa ngerasain feel kekeluargaannya, karena percuma aja ronin kalo cuma belajar formal. kapan lagi belajar kehidupan? haha. proses proses proses. Bismillahirrohmanirrohim lagi, everything will be okay. keep smile:)

Ngomongin masalah belajar kehidupan, dikarenakan seminggu kemarin adek-adek aku udah pada sekolah. berhubung dirumah tinggal aku dan ummi, jadilah aku belajar kehdidupan yang sebenarnya, belajar jadi ibu rumah tangga maybe. ini salah satu part yang agak susah sebenernya. dimana kalo pagi biasanya buru-buru ke sekolah, sekarang bangun tidur harus beres-beres rumah. kalo udah nyentuh kasur, langsung deh ummi bilang "Silmyyyy, tolong potongin bawang, nyapu, ngepel. ayooo anak gadis gaboleh males! nanti gimana kamu kalo udah jauh sama ummi? sini diajarin dulu sini!!" okelah, menjalani hari-hari sebagai calon ibu rumah tangga yang baik. dinikmatin aja nyapunya, ngepelnya, belajar masak: dari mulai cara goreng bakwan yang baik, bumbu ayam goreng, meretelin jagung dengan menggunakan pisau yang bikin tangan merah-merah, banyak deh. target jangka pendek pengen bikin bubur kacang ijo yang enaaaaak banget kaya buatan ummi. terus kalo bisa bikin kue-kue kering atau segala jenis makanan yang enak, yang kalo masaknya berjam-jam tapi yang makan galebih dari 5 menit. nyaaaam:6

Itulah kegiatan lainnya paling baca buku, masih belum khattam "Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim"-ny Salim A Fillah. Bukunya bagus, jleb dan penuh pengetahuan, masih ngga ngerti Ustadz Salim ngambil referensi darimana aja buat buku itu selain dari kitab ajaib Al-Qur'an. kedalaman bahasanya, dan isinya. Menjauhi hal-hal mudharat, termasuk, itu.

Untuk masalah tahfidz nih yang masih keteteran, masih bingung mau dimana, ada banyak tempat sebenernya,
di Al-Hikmah -> yang ini dari bocah umur 3 tahun aku emang disini
di Daarul Qur'an Mulia -> daerah Serpong, harus nginep disana. tapi mau ronin di nf. jadi gimana caranya?
di Utsmani -> daerah condet, masih gatau gimana kurikulum disana
tau banget kok kalo masalah ini, hafalan Qur'an, balik lagi ke diri kita sendiri, kalo kita ngerasa butuh, ngga bakalan tuh ngelepasin ayat indah nan agung ini. hanya saja, kadang kita terlalu terlena, terlalu membenarkan alasan-alasan kesibukan yang kita bikin sendiri. Harusnya ada jam khusus buat Kalamullah ini.
Duh, ya Allah ampuni hamba-Mu yang lemah ini. mari perbaiki target diri. ngga mau kan sia-sia setahun ngga nambah hafalan? jadi dokter yang hafidzah, itu cita-cita yang tinggi banget. semoga yang tinggi itu bisa digapai dengan kesungguhan dari jiwa. keep moving~ #gagalaulagiartinya

Kalo dulu, bersyukurnya di Jakarta adalah karena masih bisa aktif di FARIS dan Mabit, semoga tetep begitu. minggu depan udah dauroh pengajar, harus mempersiapkan diri menjadi guru yang baik, yang ilmunya bisa diterima sama murid-muridnya, yang muridnya bisa nyaman dan bisa saling tukeran ilmu. karena gaada kata malu buat terus belajar. Semoga yang pada di Jakarta tetep peduli sama mabit, bisa berkontribusi lebih dan bikin mabit 2014 jadi salah satu cikal bakal penerus yang baik.

Dan di FARIS, ini yang sungguh membuatku tak menyangka~ kemarin ada acara halal bi halal gitu kan ya, undangannya buat alumni 2013, bertempat di kompleks DPR RI, rumahnya Pak Yan Herizal. di undangan, acara ditulis jam 8. siap-siap, janjian sama cecen buat ngasih buku ke alvin jam 8 kurang. ketika sampai disana.... nengnong.. ada ka dewa. ikhwannya, entah ada siapa. 'Jujur, cuma disini, di 14 saya nemuin, dimana hijab masih dijaga kental. dimana ketika ada ikhwan dan akhwat tidak bercampur baur, tidak saling tatap meski kesempatan selalu ada. aiiih. kangen banget sama gedung ijo dan segala kenangan manisnya. love you pake banget deh' Lanjut yah, jam terus bergulir. ternyata sampe jam 9 lewat belum ada satupun 2013 yang hadir kecuali aku dan chareza. mungkin yang lain lagi sibuk ngerjain tugas OSPEK fakultas. pasti ribet banget ya, pasti capek, pasti lelah. semangat kalian! Sedih sih sebenernya, bahkan sampe kepikran, gaenak banget dateng sendiri, mana alumninya banyak. Tapi, i found something. bahwa, ngga seharusnya sedih, karena di tiga wajah alumni disekitarku, ada Ka Dewa, Ka Niroh sama Ka Fitri, ngga ada tuh wajah-wajah sedih, malah lebih sering bercanda, nawarin makan yang harusnya buat 10 orang, finally, cuma buat aku sendiri. haha. aih, keren sekali mereka, masih aja gitu semangat bikin acara meski cuma 3 orang peserta, sisanya alumni-__- tapi ya, harus banyak belajar. Benar saja pernyataan "Ikatan ukhuwah itu lebih kental  dari darah daging." indahnya berukhuwah, ana uhibbuki fillah. saya sayang banget sama kakak-kakak faris, semoga awal yang mungkin sedikit ini menjadi cikal bakal sesuatu yang akan tumbuh subur. Insya Allah.
Oiya, gatau tiba-tiba tadi pagi ada grup baru di WA, nama grupnya LF Faris 14. masih ngga ngerti apa. tapi ya Allah, istiqomah bisa memberikan yang terbaik. ga klise. okee.

biarkah hidup berjalan, mengalir, bersemi, indah ada waktunya.
fokus, salah satu cara menggapai mimpi.
semua berlalu tidak terasa, maka jangan biarkan itu menjadi kesia-siaan.

selamat senja, mari berbuka:)
Wassalamu'alaikum.wr.wb

*selamat menjalani dunia perkuliahan teman-temannnn! sibuk pasti, tapi jangan lupain aku yah #pengen banget. yang anak rantau, hati-hati jaga diri, jadi mandiri lah yaa*


Tuesday, August 20, 2013

Janjiku pada Temanku..

Malam ini aku berjanji tak ada air mata sesal lagi. Yang ada air mata untuk terus menerus berjanji untuk semakin kuat. Aku harus percaya pada mimpiku. Mimpi seorang pejuang yang tak ingin kapalnya kandas ditengah jalan karena kapalnya menabrak 5x.
Aku harus kembali percaya pada Tuhanku yang telah memilihku untuk tetap hidup dan meneruskan perjalananku meski pahit. Dia menginginkan aku lebih banyak belajar. Belajar kehidupan. Belajar tentang sakitnya rasa. Belajar percaya.

Kemarin hari, saat rasa sakit ini tak mampu ku bendung aku merobek seluruh mimpiku di kamar. Aku menangis sesal. Mengapa takdirku begitu berat? Mengapa semua berlalu begitu sulit? Aku hilang rasa. Apa segitu bodohnya aku? Ah Tuhan, mengapa?

Sesaat hariku masih beku. Lalu ku lihat hp, banyak.. Banyak sekali kata semangat yang ku simpan. Kubaca saat aku mulai merasa terluka. Namun mengapa hari itu tak terasa menyegarkan? Tak berguna, mereka tak mengerti. Aih, aku merasa sendiri.

Namun semakin hari berjalan panjang, semakin ku buka mataku, semakin ku telisik diri ini lebih dalam, sebenarnya apa yang ku cari? Apa sekedar lulus menjadi mahasiswi? Bukan begitu harusnya.

Kembali ku lihat layar hp, mereka dengan senyum-senyum mereka.. Ku lapangkan dadaku lebih dalam. Ku tatap mata-mata di layar kaca itu. Mereka berjuang bersamaku dahulu, belajar bersamaku, tapi mereka berlari lebih dahulu. Mereka berlari sambil menarik tanganku, namun aku tak mau. Aku justru terdiam memandangi kata "maaf" di tiap pengumuman itu. Tapi mereka terus berusaha menarikku, memanggil namaku untuk segera menyusul mereka.

Ya, suatu hal yang tak dapat ku pungkiri adalah mereka menunggu, menungguku di garis finish sambil meneriakkan namaku. Tugasku tinggal berlari mengejar mereka. Tugasku bukan lagi meratapi kata "maaf" itu. Sesungguhnya bukan untuk itu. Namun untuk sesuatu hal yang lebih besar, aku akan mencapai garis finish dengan caraku, dengan teriakkan mereka, dengan senyuman mereka.

Mungkin akan terlambat, tapi siapa yang tau di perlombaan berikutnya siapa yang akan menang. Siapa yang tahu suatu hari nanti saat kita bertemu kembali sudah jadi apa kita.

Maka malam ini, berjanjilah pada dirimu sendiri untuk tetap mengangkat kepala, menatap kedepan dengan senyum. Dengan semangat yang membara. Dengan kicauan mimpi indah yang tiada habisnya. Dengan usaha maksimal hingga tubuh ini tak sanggup lagi menahan bebannya.

Maka berjanjilah. Untuk setia mengejarnya. Untuk selalu bertahan meski semuanya terasa sesak. Untuk selalu tersenyum kepada mereka dan mengatakan "aku baik-baik saja". Selalu ada jalan untuk kita. Selalu ada cerita dibalik peristiwa.

Teman, merekalah salah satu sumber nafasku. Yang membuatku masih bertahan dengan hati biru.

Teman, terimakasih atas ucapmu, senyuman itu, tawa itu, percakapan kecil itu dan cinta itu. Semuanya masuk kedalam lubuk hatiku yang terdalam.

Teman, tunggu aku disana. Bersiaplah untuk menghadapi hari esok. Meski jarak memisahkan, biar hati ini yang jadi saksi kisah bisu kita.

Terimakasih untuk segalanya. Terimakasih untuk terus memberikan warna. Suatu hari nanti, kita bertemu kembali dengan apa yang kita miliki, dengan mimpi-mimpi kita.

Jakarta, 20 Agustus 2013
21:42

Silmy Kaaffah

Saturday, August 17, 2013

Delapan Menit

malam ini, awalnya aku ingin menulis tentang harapan harapanku yang hampir pupus, rasa kecewaku yang amat tinggi, kesedihan tentang mimpi yang semakin jauh. aku ingin mengeluh, menumpahkannya. aku ingin semuanya keluar tentang rasa ini. tapi akhirnya ku tahu keluhku, kesahku, resahku akan mimpi yang hilang, umpatan, kesedihan dan kegalauanku ini tak lebih dari butiran debu. Sampai ku temukan jawaban atas resahku dengan delapan menit. delapan menit sebuah video yang lebih berharga dari dua jam ucapan motivator kelas satupun.

delapan menit itu adalah:
http://video.ak.fbcdn.net/hvideo-ak-frc3/v/1073640_714138745278326_1140373173_n.mp4?oh=6c3eecb4cae4708d28db58e00e243943&oe=5210B8A6&__gda__=1376903729_84b8263460071a83e7a21f56731d87e4

aih, benar saja. masih merinding aku menatap wajah-wajah itu. darah-darah itu menggenang bak air sisa hujan semalaman. bagian dalam tubuh keluar, badan-badan itu bolong, mata-mata itu menjelang terpejam, gerakan-gerakan saat ruh menjelang dipanggil Tuhan-Nya. manusia tak bernyawa berjejeran dijalanan, seorang anak menangis melihat mayat ibunya bergelimangan cairan kental berwarna merah, namun teriakan itu masih jelas terdengar. teriakan suci maha agung "ALLAHUAKBAR!"

mungkin banyak diantara kita yang masih heran, kenapa mereka rela mati? kenapa mereka seakan menyerahkan diri mereka untuk bersimbah darah? kenapa mereka bertahan? apa yang mereka perjuangkan?

panggilan syahid menggema, mereka menjawab panggilan itu di garis-garis terdepan. mereka berjuang tentang demokrasi, mereka mencari keadilan yang hari ini masih ditutup-tutupi. mereka bertahan karena cinta, cinta terhadap Rabbnya, terhadap tanah air yang harus ia bela meski dengan nyawa.

masih jelas cerita, jika Indonesia begitu terpukul dengan banyaknya korban jiwa saat tsunami terjadi, maka mesir lebih terluka. mereka kehilangan saudara senegeri dengan cara yang amat menyakitkan, dibunuh oleh orang-orang senegeri, orang-orang yang harusnya melindungi.

aku bukan orang yang aktif dan banyak mengerti persoalan ini, aku hanya salah satu orang yang ikut menangis melihat saudaraku dibantai disana. ah, mesir. masih jelas ku ingat saat Dr.Mursi pertama kali menjabat sebagai presiden, senyum mengembang dari berbagai pihak, berbagai harapan mengembang setelah lama mereka dipimpin oleh Mubarak. Dr.Mursi, beliau sang penghafal Al-Qur'an dan ingin membawa perubahan, perbaikan pada Mesir. namun rupanya para antek-antek diluar sana ketakutan, sebegitu takutnya mereka hingga akhirnya semua terjadi sedemikian cepat. dan yang kita liat hari ini, ya mereka, para pendukung Mursi yang rela mati membela agamanya, membela negerinya, membela presidennya.

Lalu apa yang dapat kita lakukan nun jauh disini? Empati, ya. sebuah rasa yang disertai tindakan. mungkin tak berarti banyak. mungkin tangis kita disini tak terdengar kesana, mungkin celotehan kita ditwitter hanya akan terus menjadi trend topic, mungkin cerita kita yang berkoar-koar hanya akan didengarkan orang-orang terdekat kita, mungkin doa-doa yang kita sampaikan masih terkumpul disana, masih menunggu perintah Allah untuk diijabah. namun siapa yang tahu? Semua hal kecil yang kita lakukan mungkin saja berarti, setidaknya untuk diri kita sendiri. untuk diri kita yang berusaha terus dan terus memperbaiki diri.

Setidaknya tekad ini yang lalu aku pegang. tekad untuk kembali tersenyum, mengingat apa yang terjadi padaku hari ini bukanlah akhir dari segalanya. tekad untuk menatap hari-hari kedepan dengan optimisme yang tinggi. dengan segala kesederhanaan, dengan mimpi yang tak boleh pupus hari ini. dengan janji berusaha untuk bermanfaat, dengan usaha untuk tidak bermain hati, dengan belajar serius, menghafal serius, dengan segala macam hal-hal yang membuat mereka mati tak sekedar meninggalkan nama, tapi juga makna, makna untuk membangkitkan orang-orang yang jauh disana untuk terus-terus lebih baik.

hari ini aku masih belajar. belajar bertekad. tulisan singkat ini harus jadi tamparan yang kuat bagiku saat aku merasa lemah nanti.

Janji Allah pasti. Aku ingin menjemput syahidku suatu hari nanti.
Bismillahirrohmanirrohim.
Hasbunallah wa ni'mal wakiil.


Jus Stroberi~

This! karena sedih belum dapet Unsoed, akhirnya berusaha move on dengan membuat jus stroberi, yeeeey!
*andai tiap bete bisa belajar masak, wuih pasti udah jago nih, tapi sayangnya engga*

okedeh, sebenernya bikin jus mah anak bocah juga bisa. tapi gatau, pengen aja ngasih foto-fotonya disini. 

bahan-bahannya itu:
Stroberi (berasal dari Puncak, Jawa Barat)
Gula pasir
Susu Bubuk
Susu kental manis
Es Batu
Air mineral

Step-stepnya:
*sebenernya anak TK juga tau tapi yaudahlah yaa~

  1. Potong-potong stroberi menjadi bagian yang lebih kecil agar mudah hancur
  2. Siapkan blender dan pastikan sudah terhubung ke listrik
  3. Masukkan stroberi tersebut ditambah dengan bahan-bahan diatas kedalam blender 
  4. Tutup blender tersebut dan pastikan sudah rapat
  5. Tekan tombol on pada blender, biarkan besi-besi di blender itu menggilas, menghancurkan buah storberi tak berdosa itu larut bersama air dan susu
  6. Setelah terlihat sudah kental dan dapat diminum, tekan tombol off
  7. Buka tutup blender
  8. Tuangkan jus stroberi nan cantik itu kedalam sebuah gelas
  9. Beri hiasan berupa stroberi kecil dipinggirnya
  10. Jus siap dinikmati.
*mana ada bikin jus sampe 10 step-__- 

walaupun agak ribet dan pake acara marah-marahan dulu sama huury tapi jus ini sukses buat ummi muji saya bikin jus yang enak. huhuhu. baru bikin kaya gini aja udah seneng apalagi bisa bikin masakan yang enak yaaa? haha next time mungkin bisa explain masakan-masakan lainnya. 

sukses move on dua jam. okesip.


Monday, August 12, 2013

Senyum dalam Mimpiku

Semalam aku bermimpi
bermimpi bertemu kamu
dipinggir pintu
manis nian senyumanmu
cantik juga kau pagi itu

nyaman terasa mengalir dipembuluh darahku
hangat ini mnucul kembali

ah iya,
berapa lama kita tak bersua?
hingga malam tadi ku melihatmu

berapa lama kita tak bercakap?
hingga malam tadi kita berbicara dengan bahasa kalbu

ya, mungkin ini senyum damai kita
hati yang sudah terlanjur kering
basah kembali

lagi, kau tersenyum.
mengorek kisah lalu~

terimakasih sudah kembali hadir
meski itu hanya pada alam yang berbeda

kamu.
sukses selalu.

kamu.
still be my best friend.
meski di waktu lalu.

titip rindu pada masa perjuangan
dahulu

silmy kaaffah
14-08-2013
12:04

Liburan dan Sebuah Mimpi

Assalamualaikum.wr.wb

Setelah beberapa bulan lamanya mengendap di Jakarta, akhirnya tiba kesempatan untuk liburan. iya sih kemarin-kemarin sudah liburan tapi hari ini beda, sama keluarga besar abi. ke suatu villa di daerah puncak. awalnya aku mau nulis tentang "Liburan itu akan sangat terasa setelah kita melalui rangkaian kesibukan." 

Masih teringat saat masih kecil aku begitu bersemangat setiap ada acara liburan. sejak beberapa hari sebelumnya sudah packing, malam sebelum pergi pasti ke alf*mart atau ind*mart buat beli snack di perjalanan, selain itu saat liburan dengan bahagia aku berlarian kesana kemari, tidak peduli siapa yang melihat, makan dengan semangat dan tidur selama diperjalanan pulang. lucu bukan?

Tapi semakin besar, rasanya semakin hilang semangat itu, terakhir pergi sih ke anyer sama guru-guru Al-Hikmah dan baru packing jam 11 malam. entahlah, rasanya sudah banyak yang berubah. kadang perubahan itu bisa terasa baik namun kadangpula perubahan itu malah jadi sesuatu yang kurang baik. Misalnya, lebih sering main gadget daripada main sama sepupu atau sekarang sudah malu untuk lari-lari seperti mereka. namun sekarang aku merasakan jadi salah satu cucu tertua. menggendong anak kecil, lucu sekali. berusaha menenangkan adek-adek bayi yang menangis. ah, benar bukan? perubahan itu pasti karena hidup selalu berjalan.

oiya btw ini keluar dari tema yang mau aku tulis. jadi tentang kesibukan dan liburan. Untuk orang-orang yang sedang menjalani rutinitas yang padat dan mungkin sangat amat jenuh, liburan menjadi salah satu cara untuk merefleksikan diri. namun berbeda halnya dengan orang yang sudah terlalu lama liburan alias nganggur. okesip ini pengalaman pribadi. senang sih bisa liburan tapi liburan bukan jadi ajang istirahat tapi mungkin cuma have fun. semoga ada yang dihasilkan yaa, gacuma gitu aja.

bicara tentang kesibukan, setelah ini, harus sibuk. kalo anak-anak UI sudah mulai masuk tanggal 14 *senyumaja* anak-anak yang diluar kota udah mulai berangkat ke kotanya masing-masing, yang di semarang, jogja, surakarta, purwokerto, surabaya, malang. say good bye~  aku juga harus duung, kalau memang belum diizinkan kuliah, tanggal 15 setelah pengumuman unsoed langsung daftar RONINlah ya, di NF Akses UI *semoga ga kecapekan* biar deket kampus dan anak 14.

Dan rencana terbesar adalah mulai ikut tahfidz, kemungkinan besar tahfidz di Al-Hikmah atau masih search tempat buat fokus hafalan juga. kemarin pas iseng ngestalk, ketemu sebuah akun twitter @AyoTilawah. bagus dan mengecharge semangat gitu.. coba cek deh. terus tadi sempet whatsappan sama seorang kakak hafidzah, namanya ka Afifah, anak Hukum UI. beliau salah seorang dari anak Ibu Wirianingsih dan Bapak Mutamimum Ula. kalau ada yang pernah tahu, mereka berdua adalah sepasang suami istri yang memiliki 10 anak dan hampir semuanya hafal Al-Qur'an. saat aku tanya, kenapa kak Iffah mau nunda kuliah untuk menyelesaikan hafalan? Jawabnya "Karena mau nebus kesalahan pas SMA yang agak lalai sama Qur'an dan dari awal semester 2 kelas 12 untuk nunda kuliah setahun untuk menyelesaikannya dulu." 
ya, selalu ada rencana yang baik dari Allah tinggal kita mau apa tidak. oiya yang kepo sama kak afifah you can follow  

oke, saat banyak rencana telah disusun, tinggal bagaimana kita menjalankannya.
sukses dunia akhirat. Bismillah. Believe it.

Angin malam menyapa mesra, aih Tuham kau cipta semesta dengan mesra dan penuh cinta.
teruslah istiqomah, teruslah menulis, teruslah berkarya, teruslah percaya dan teruslah bermanfaat:)

keep inspire.





Sunday, August 11, 2013

"Ketika sebuah perasaan kau lemparkan, boleh jadi esok hari kau dapat melupakannya. Namun yang disana, mungkin tidak bisa tidur memikirkannya dan boleh jadi tidak akan pernah dapat melupakannya."
-Tere Liye


Thursday, August 8, 2013

Hari Kemenangan?

Bismillahirrohmanirrohim
entahlah gelisah kini yang terasa.
gelisah Ramadhan berakhir
sedang aku takut semua yang berlalu di Ramadhan hilang, dilupakan
sedang aku masih mencari makna hari kemenangan ini.

masih kelam hari ini,
meski wajah-wajah itu menyungging senyum mesra
maaf jadi tanda terima kemenangan
anak-anak berlarian berebut uang lebaran
melangkahkan kaki ke rumah tetangga
berkumpul dengan sanak keluarga

katanya hari ini semua menang.
semua bahagia karena berhasil melalui puasa sebulan lamanya

katanya hari ini kembali suci.
menjadi diri baru
tuk lalui hari selanjutnya 

katanya hari ini perlu dirayakan.
dengan petasan dan kembang api bersorakan
remaja tanggung naik truk sambil berteriakan

katanya hari ini berkumpul dengan keluarga.
merasakan hangatnya cinta
meski setahun sekali adanya
biar jauh ribuan kilo ditempuhnya pula

aih, terlalu banyak katanya
benar, hari ini hari suci
hari yang amat istimewa

namun gelisah ini masih menancap dalam.
pantaskah ku suakan bahwa diri ini menang dihadapan-Nya?
pantaskah ku nyatakan bahwa aku memang kembali suci?
pantaskah ku rayakan perpisahan dengan bulan Rahmat ini?
pantaskah ku tersenyum bersama keluarga sedang di pinggir jalan pemulung-pemulung itu masih sendiri, menanti hari, membunuh waktu

terlalu banyak yang terlupa, terlepas
tanpa disadari

dan tanpa diduga bahwa amal-amal yang kita lakukan ini tak lalu berlanjut dikemudian hari
maksiat-maksiat kembali berlalu lalang dan sah saja
toa mesjid kembali redup
sedikit sekali langkah-langkah kaki menuju rumah Tuhanku

aku sungguh hanya khawatir
jika diri ini menjadi terlena
menjadi orang yang menjilat kembali ludah yang telah ia tumpahkan

aku sungguh hanya khawatir
jika tasbih kemarin hari 
hanya untuk kemarin hari.
tidak berlaku hari ini

ah, aku hanya iri kepada orang-orang yang terus bisa istiqomah
istiqomah berada dijalan yang tetap lurus 
meski suasana tak lagi terus hangat

ah, Allah..
ampuni hamba yang kadang masih suka melarang syari'at-Mu
ampuni hamba yang mungkin tak selalu mendengar dan mengkaji ayat-Mu
ampuni hamba yang terlalu banyak menuntut
ampuni hamba yang kadang menduakan-Mu

ah Allah,
masih pantaskah diri ini bertemu bulan Rahmat-Mu
dikemudian hari?
masih pantaskah diri ini terus diberi karunia oleh-Mu?
masih pantaskah diri ini mengharap pertemuan dengan-Mu?

Ya Muqollibal Qulb.. 
jaga hati ini untuk terus memberikan amalan yang baik
jaga hati ini untuk terus istiqomah

karena aku tak mau hanya pura-pura rindu pada Ramadhan-Mu

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya..

Jakarta 8-8-13
11:57

Monday, August 5, 2013

10 Malam Terakhir

Assalamualaikum.
Bismillah, akhir-akhir ini jadi ansos banget, ga ada tipi, whatsapp sepi, twitteran jarang. haha. apa kabar pemudik? eciye banget pada mudik, seru ya lebaran bareng keluarga.. kalo tahun kemaren, aku lagi menunggu lebaran pasti nonton tv dan ngeliatin berita para pemudik. haha, tahun ini engga. stay di alhikmah. haha, udah seminggu lebih menempati sebuah ruangan di lantai satu ini. dan bersyukur banget diberi kesempatan ngga menghabiskan waktu dengan percuma.

sekarang ngerasain gimana kalau jadi laki-laki terbirit-birit mengejar sholat jama'ah di masjid, saat azan berkumandang, buru-buru wudhu, ngambil mukena dan lari ke masjid buat sholat jamah. terus abis sholat menatap saudara-saudara seiman, tua dan muda, berzikir kepada Allah, ditambah lagi kadang ada kajian sehabis sholat, mendengarkan dengan khidmat di rumah Allah.

belum lagi setiap sholat subuh-mahgrib-isya-tarawih-witir-tahajjud disuguhkan dengan suara imam nan merdu, para Al-Hafidz. subhanallah, maha suci Allah yang menciptakan manusia yang cerdas-cerdas. dan yang lebih mencengangkan adalah beberapa imam itu seumur denganku, baru lulus SMA. kakak kelasnya Abdan di Darul Qur'an. subhanallah. luar biasa. jika dilihat dari atas, badannya masih seperti bocah, tapi jadi imam di masjid ini. huwaa. sometimes, i want to interview him. tunggu liputannya yah.
ada pula yang seorang dokter, tapi sudah hafidz. masya Allah. semakin besar, semakin matang hafalannya, dan jarang salah beliau. ya Allah kalo ngeliat orang-orang seperti mereka, mupeng? iya. salut? iya. seneng? iya. kagum? iya.
bisa ngga ya suatu hari nanti aku menjadi salah seorang hafidzah. menghafal Qur'an dan memahami makna-maknanya. sambil melanjutkan studiku. menjadi orang yang bisa bermanfaat. bisa kan ya?

lalu, semalam adalah malam 27, Khotmul Qur'an. jadi karna di Al-Hikmah setiap tarawih 1 juz, maka menjelang malam 27 dikebut sehingga semalam, tuntas sudah 30 juz digaungkan di masjid ini. dan yang lebih istimewa adalah Ustadz Hasib sebagai penceramahnya. beliau mengatakan sesuatu yang amat menyejukkan "Malam ini adalah malam yang sangaaaat istimewa. karena salah satu malam di bulan Ramadhan, 10 malam terakhir, malam ganjil dan malam 27. Bersyukurlah karena kita berada disini di kala orang-orang mungkin sedang asyik dengan dunia. beruntunglah kita berada di rumah Allah yang mulia ini."
beliau juga mengatakan tentang "Boleh kita membaca Al-Qur'an yang banyak. yang dimana ketika kita membacanya satu huruf dinilai sebuah kebaikan. yang dikala orang terbata-bata pahalanya menjadi dua kali lipatnya dan orang yang lancar lebih lagi.. namun pada hakikatnya Al-Qur'an diturunkan untuk dilaksanakan.
fungsi al-Qur'an diturunkan ada dua, dipahami maknanya dan di aplikasikan dalam kehidupan, bagi orang-orang yang cerdas. Ia bisa sudah S2, S3 namun ketika ia belum memahami Al-Qur'an dia belum cerdas. (ini jleb banget)"
dan dua buah ayat yang beliau katakan harus menjadi pedoman kita adalah Surat Fatir ayat 29-30.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (QS Fathir [35]: 29-30).

Jadi, perniagaan yang tidak akan merugi adalah seperti yang disebutkan diatas, jika kita memberikan pinjaman yang baik dari Allah maka Ia akan menggantinya berkali-kali lipat. okesip, cukup merinding saya mendengarnya.

Gatau ya, mungkin 10 hari terakhir ini hadiah dari Allah buat aku, apalagi saat malam.. saat dimana banyak orang terlelap. saat dimana banyak orang yang tidak sadar keutamaan bulan mulia ini..
Allah membiarkanku terjaga, Alhamdulillah meski lelah harus QL lama sekali, bacaan Imam saat sholat tetap syahdu didengarkan. air mata terkadang menetes. ah Allah, indah nian semuanya.
Engkau begitu baik, padahal hamba-Mu ini masih terlalu banyak dosa ya Rabb. ampuni aku. berikan tempat terbaik untukku ya Allah.

InsyaAllah, malam 29 akan ada khotmul lagi, tapi saat tahajjud. anybody to join?

Ramadhan tahun ini begitu spesial, mungkin akan rindu saat-saat seperti ini. Semoga tahun depan masih deiberi kesempatan untuk mengecap nikmatnya iman ini..

semoga terus istiqomah ya Allah, menjaga cintaku hanya pada-Mu kini.
habis lebaran, bakalan banyak yang akan dikerjakan.
Allahumma yasiir wala tuasiir. Ya Allah permudahlah jangan dipersulit.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Wassalamualaikum.

Thursday, August 1, 2013

Pertemuan di Pagi Hari

Bismillahirrohmanirrohim
pukul 03.30 pagi, aku dan ummi sibuk mencari lauk untuk sahur, karena kita sedang menginap di SDIT Al-Hikmah, bolak-balik ke dapur ruang guru putra. lalu terlihat seseorang mengenakan baju biru dan peci sedang memegang gadget sendirian, awalnya aku tidak begitu ngeh. lah wong beliau bapak-bapak.
bolak-balik aku mengambil air minum melewati beliau.
tiba-tiba ummi datang menyusulku ke dapur ruang guru, "Sil, itu Pak Tif sil.."
"Hah, yang mana mi?"
"Itu yang lagi duduk didepan.."
"Iyaa? woow~"

sekilas ku intip wajahnya dari dalam, ohiya bener. huahaha, dasar dah. beliau seorang menteri, lewat main lewat aja. akhirnya usai menmbawa makanan ke sebuah ruangan di kelas, ummi mengajakku bertemu beliau..
"Assalamualaikum ustadz.."
"Waalaikumsalam.." jawabnya dengan senyum
"Ini kenalin anak saya, silmy.. lagi berjuang nih ustadz, mau masuk PTN belum dapet-dapet." aku memunculkan diri, tersenyum malu-malu.
"ohiya, saya juga dulu ngga dapet negeri kok, padahal udah nyoba berkali-kali juga, kan apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah juga begitu.." ujarnya.
aku tersenyum kembali. deg-degan juga.
"Emang SMAnya dimana?"
"SMA 14 ustadz.. kalo ustadz?"
"Saya dulu STM, tapi SMA juga.."
"Iya deh Ustadz, doain aja nih supaya anak saya dapet yang terbaik.." kata ummi
"InsyaAllah.. InsyaAllah."
"Yuk, pamit ustadz, mau sahur dulu.." kami berpamitan.

aku jadi ingat kisah Umar Bin Khattab, seorang khalifah namun penampilannya bukan seperti khalifah. bajunya sudah tak layak digunakan, namun ketika ditanya kenapa menggunakan baju itu beliau menjawab "Aku telah diberi kemuliaan dengan Islam, lalu apakah itu tidak cukup?"

para khalifah yang ketika bersama pasukannya namun tidak terlihat perbedaan penampilannya. subhanallah.
entah, meski pak tif bukanlah seorang khalifah pada zaman dulu, namun sedikit kutemui persamaannya, ya, sama-sama tak terlihat kalau beliau adalah seorang menteri. tidak ada pasukan-pasukan khusus yang mengawalnya, tidak terlihat bahwa ia adalah orang penting di negeri ini.
semoga kelak di Indonesia akan ada banyak orang-orang yang menjunjung tinggi kesederhanaan namun tetap menunjukkan profesionalisme. semoga semakin banyak para pemimpin yang tidak terbuai dengan harta-harta yang ia miliki. semoga

semangat para calon-calon pemimpin negeri,
masa depan Indonesia ada di tangan kalian.