Monday, June 30, 2014

Anak-anak

Assalamualaikum guys..
Hari ini dapet beberapa pelajaran baru nih. Jadi, seharian ini dapet amanah jadi kakak mentor untuk anak-anak kelas 1-2 SD pada acara Sanlat Ramadhan yang diadakan oleh DPC Pancoran. agak gimana gitu pas tau yg jadi mentee aku adalah anak-anak kecil banget. selain aku, Nida, Abdan, Qorry juga jadi kakak mentor. Biar gak gengsi, selow aja, nunjukkin tampang biasa aja. Padahal, dalem hati dag dig dug.. ga pernah ngadepin anak bocah-,- Alhamdulillah ada yang nemenin..

Yoweslah, akhirnya aku bertemu sama adik-adik yang terlalu unyu.. masih kecil banget, 6-7 tahunan gitu, badannya juga masih kecil *yaiyalah, namanya juga anak kecil* terus lucu-lucu. ya meski pas first impresion saya mencoba ramah dan ngelucu, "Halo, namanya siapa sayang? kelas berapa? ih tas kamu lucu banget, beli dimana?" tanggepan bocah-bocah itu beda-beda, ada yang ngejawab dengan anggun alias ngomong seperlunya, ada yang jawab dengan semangat, ada yang jawabannya lucu abis dan ada pula yang cuma diem aja pas ditanya. fyuuh.

Lalu, akhirnya aku kenalan satu-satu, kasih nama kelompok ke mereka. aku beri nama "Sumayyah" sebagai sahabiyah yang syahid pertama. aku cerita panjang lebar dengan intonasi yang keras dan berusaha jadi pedongeng yang baik *tsaah* tapi pas ditanya, "Jadi kenapa nama kelompok kita Sumayyah adik-adik?" yang jawab cuma satu orang dan jawabannya "Karena yang pertama masuk Islam!" jawab Nera dengan tegas.. bagus sih, berani, tapi bukan itu jawaban yang tepat. pas aku tanya ke yang lain, jawabannya "ngga tau kakk..." itu tuh rasanya #@$%%^&*()!

Well, abis kenalan ada materi gitu dari Ka Maryam, temen ummi. Dan ini kali ya, yang membedakan orang yang sudah berpengalaman dan orang yg baru pertama kali jagain anak kecil.. kelompok saya lari semua, kabur-kaburan. padahal, materi sedang disampaikan. apa yang harus aku perbuat? karena mereka tanggung jawabku, aku kejar satu-satu, perlahan ku suruh duduk. satu duduk, dua bangun, begitu seterusnya sepanjang materi berlangsung. Lucu sih, seneng sih jagain anak kecil, tapi kalo ikutan lari-lari kaya mereka, kayanya ndak sanggup akuu.

Siang menjelang, akhirnya di briefing lagi, katanya tempatnya dipindahkan ke aula komplek DPR, karena waktu di masjid mereka membuat keributan. Kata PJ acaranya, nanti akan ada waktu istirahat. Dalam hati aku berseru "Alhamdulillah ya Rabb, aku bisa istirahat juga.." tapi kenyataan tak sesuai harapan. beberapa diantara mereka ada yang puasa setengah hari. mereka mau buka puasa, tapi gak bawa minum, gak bawa makan. sementara panitia tidak menyiapkan makanan. jadi, di kala kelompok lain sedang menikmati istirahatnya, sedang baca buku, main congklak dsb, anak-anakku memaksaku beli makanan di alfamart. OhMyGod! yasudah, aku digeret-geret sama mereka ke alfamart, dan ternyata alfamartnya tutup. mereka bilang "Yaudah yuk bu, cari alfamart diluar ajaa. di deket rumah aku ada yang buka kok bu. ayukk bu ayuuuk!" ajak mereka sambil merengek.
Mereka manggi saya ibuuu>< aku merasa tua tiba-tiba. dan parahnya, satpam yang menjaga gerbang ikut menggoda dengan memanggilku "Iya Bu Guru, mau buka puasa Bu Guru.." ini rasanya aku mau minta tolong.. mau manjat pohon ajadehh. Alhamdulillah bantuan datang, salah seorang panitia akhirnya bersedia membelikan minuman dan makanan. Terimakasih ya Allah, Engkau Maha Baik.

Selesai mengurus tiga bocah yang buka puasa setengah hari, tibalah saat dimana bikin kreasi dengan menggunakan kardus bekas, Yeyyyyyy! *ikutan seneng kaya bocah* Dan pada akhirnya aku belajar banyak pada sesi ini. Saat sesi ini, mereka berlomba-lomba belajar membuat tempat pensil seperti yang aku ajarkan, mereka dengan sopan meminta tolong kepadaku untuk membantu menggunting atau mengelem. mereka meminta dengan manja dibuatkan bintang, hati, awan, pohon, ikan dari kain flanel. Mereka serius, serius mengerjakan projeknya masing-masing, aku tersenyum lega. setidaknya, mereka punya kreativitas masing-masing, meski tak semua hasilnya bagus, setiap karya mereka wajib kita apresiasi. Wajib sekali. Maka saat mereka melapor "Ini kakk, punya aku udah jadi!" segera ku jawab "Wah, bagus banget.. siapa nih yang bisa bikin gambar bagus kaya gini?" "Akuuu kak, Akuuu!"
Rasanya sungguh luar biasa, karya mereka terbaik menurutku. Yang lebih membuat aku akhirnya sadar bahwa mereka adalah makhluk cantik anugerah Tuhan adalah saat ku sadari akhirnya mereka bisa saling mengenal masing-masing, bercanda, tertawa lepas sekali. mereka sudah cair, berteman baik dengan teman yang awalnya sama sekali tidak mereka kenal. mereka berbuat seadanya, selepasnya.. Saat tadi ada yang sempat marah, sore harinya tak tersisa raut kesal pada temannya. mereka kembali bergabung, bermain kembali. Alangkah lucunya, alangkah bahagianya. Dan alangkah besar potensi yang mereka miliki, dan tugas kita sebagai kakak yang lebih dewasa untuk selalu memberikan hal yang baik kepada anak-anak unyu seperti mereka.
Apalagi ketiak saat mereka lelah, mereka menyadarkan tubuh mereka kepadaku, mereka rebah di pahaku sambil mengeluh lapar dan haus. itu merupakan sebuah bentuk kepercayaan mereka kepada kita. bahwa mereka percaya kita akan memberikan yang terbaik untuk mereka. meski butuh waktu yang panjang agar mereka mengerti bahwa hal-hal baik itu tak selamanya terlihat hari ini.

Haha, keren yaa kalo bisa belajar psikologi. psikologi anak khususnya. pasti banyak hal abstrak yang perlu kita selami dan pahami. wkwk
ngomong-ngomong soal anak, ada temenku yang bilang mau jadi dokter anak. padahal orangnya so simple gitu, apa adanya banget dan jarang basa-basi. ga percaya juga awanya kalo dia mau jadi dokter anak. Tapi, lucu kali ya kalo dia beneran jadi dokter anak, eh tapi itu dulu deng, gatau sekarang. mudah-mudahan gak berubah yaaa.
Karena jadi dokter anak itu pasti butuh mental yang kuat banget. selain harus sabar ngadepin pasien anak yang ribut dan bawel, harus juga ngeliat anak-anak yang kena sakit parah, padahal usia mereka masih kecil. hati mana yang ga keiris ngeliat berbagai harapan di wajah mereka yang ternyata adalah pengidap penyakit mematikan? atau anak-anak yang udah jauh lebih strong daripada orang dewasa. ah iya, mereka polos, apa adanya.

Sudahlah, cuma pengen  bercerita sedikit tentang hari ini, sungguh manis mereka<3 nbsp="" p="">Ka Silmy sayang kelompok Sumayyah karena Allah..

 Namanya Fina, endut mirip Huuryy

 ini sebagian hasil karya mereka

 Namanya Faizah, dia masih kecil, mewarnainya abstrak yah~

 Nama dia juga Faizah, tapi dipanggilnya Zainah

 Bareng sama adik-adikkuu, padahal aslinya ada 14 orang, gatau pada kabur kemana

Yeyyy karyanya dipajang. bagusnya, Subhanallah.


Syudah ya, 
Wassalamualaikum.wr.wb

with love, 
Silmy.

Thursday, June 26, 2014

Kunjungan Ke Pak Arifin

Bismillahirrohmanirrohim.
Pagi ini, libur. rencananya aku ingin bermalasan saja, tapi abi mengajak aku pergi menjenguk Pak Arifin, guru Al-Qur'an di SD-ku. Yasudah aku segera ganti baju dan bergegas pergi. Awalnya kami mendatangi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, di daerah Cawang, samping BNN. Rumah sakit ini bagus dan seperti rumah sakit baru, namun reatif sepi. Mungkin karena RS ini khusus menangani pasien dengan sakit otak #asumsi. Sampai disana ternyata Pak Arifin sudah pulang ke rumah. Yowes kami akhirnya ke rumah Pak Arifin.

Di rumah Pak Arifin, kami disambut baik dan hangat. Sebelum tumor otak menyerang Pak Arifin, abi dan Pak Arifin berteman dekat. Saat tahu kami datang menjenguk, Pak Arifin tiba-tiba terharu, apalagi saat tahu aku, Nida dan Abdan juga ikut. "Ini Ustadz, Abdan Syakuro, calon Al-Hafidz sepetri ustadz," ujar abi. "Sekarang dia masih dua pertiga Al-Qur'an. Doain aja ustadz biar selesai." lanjut abi.

Ku lihat jelas, dari pelupuk matanya cairan bening itu keluar. Namun, Pak Arifin buru-buru menghapusnya. "Semenjak sakit, saya jadi gampang terharu. Ya Allah Abdan.. kaifa hal? *terus ngomong pake bahasa arab yang saya gak ngerti artinya apa*"
Lalu obrolan kita mencair kemana-mana. Dari sekian banyak hal yg kami bicarakan, aku menarik benang merah yang sangat berharga.
"Hey, Abdan.. kalau mau berbakti kepada orang tua dengan sebenar-benarnya bakti, ya jadi hafidz. kenapa? karena nanti di akhirat, orang tua kita akan diberikan mahkota yang cahayanya sangat bersinar. saat itu orangtua kita akan bertanya, "Mengapa saya mendapatkan mahkota ini ya Allah?" jawabannya adalah karena memiliki anak yang menghafal dan mengamalkan Al-Qur'an. Orangtua kita nanti akan dijadikan seperti raja. Coba, bakti mana yang lebih baik dari ini?" nasihat Pak Arifin diselingi canda.

Ya Rabb, kamu tau bagaimana kondisi Pak Arifin saat ini? beliau masih terbaring di kasur. kedua bola matanya tak dapat melihat jelas siapa atau apa-apa yang ada di depan matanya. hanya bayangan. tangan kirinya masih lemah, sulit digerakkan. Empat hari yang lalu beliau selesai di operasi. Tumor itu hampir memenuhi setengah dari kepala Pak Arifin. Menyababkan sebelum di operasi beliau sulit berkomunikasi, tidak mengenal orang-orangyang datang, dan memorinya banyak yang hilang. Akhirnya operasi dilaksanakan, 60% tumor di otaknya diangkat.  Pada batok kepala bagian kirinya terdapat lubang-lubang, diambil dokter untuk diteliti karena para dokter belum tau penyebabnya. Jadi, Saat ini kepala pak arifin bagian depat tidak ada batoknya. cekung.
Namun luar biasanya usai operasi dilakukan, kemajuan pesat terjadi, keajaiban mungkin bisa ku bilang. Semuanya perlahan kembali. memori-memori di masa lalu, hafalan Al-Qur'annaya, kemampuan berbicara, makan dsb. Bahkan ha-hal kecil semasa beliau masih kecil, beliau ingat. Kejadian lucu saat abi dan pak Arifin sedang menjadi panitia sanlat, beliau ingat. Beliau juga masih sempat menguji hafalan Qur'an Abdan. Ya Rabb, kau kembalikan apa yang ingin kau kembalikan pada seseorang Ya Rabb.


Harapan kecil mungkin bagi keluarga Pak Arifin kalau beliau bisa sembuh seperti sediakala. tapi Engkau membuktikan dengan jelas, apapun bisa terjadi jika Engkau menghendaki. Dokterpun berkata, ini sungguh karunia, karena tidak jarang, usai operasi, pasien tidak mengalami kemajuan yang berarti. Tapi untuk Al-Hafidz, keluarga Allah. Kau selamatkan hafalannya, semoga setelah operasi lagi, keadaan Pak Arifin bisa benar-benar pulih. Syafakallah pak:)



Ya, hari ini aku belajar. bahwa segala sesuatu berada di tangan-Mu.
Engkau memberi, Engkau mengambil. Hanya kesabaran hamba-Mu yang Engkau tunggu.
Kepasrahan, keimanan, kedekatan dengan Al-Qur'an.
Sungguh, berikan kesempatan bagi hamba-Mu ini untuk terus belajar..