Thursday, September 25, 2014

Retak

Apa yang kamu rasakan jika melihat seseorang yang kamu cintai mengabarkan bahwa ia kecelakaan dan kakinya retak?
Apa yang bisa kamu bayangkan jika seseorang itu berkata bahwa ia baik-baik saja padahal aku tahu ada luka yang dalam di hatinya.
Apa yang akan kamu gambarkan jika orang itu akhirnya menerima. satu bulan dengan kaki di gips. lututnya bergeser. ia hanya dikasur, sesekali menggunakan kursi roda.
padahal ia biasanya aktif kemana-mana, ia bekerja untuk Tuhannya.

Iya, pedih rasanya. aku iba, aku cinta, aku sayang, aku tak tega.
Membayangkan sebulan kedepan dengan kondisi seperti ini tanpa hadirku di sisinya. tanpa aku bisa membantunya disetiap waktu. Ah iya, kadang ujian datang tanpa pernah kita sangka dan kita duga.

Namun pada ujian ini aku melihat dengan jeli bahwa ia adalah orang yang luar biasa kuat. orang yang begitu bermanfaat bagi orang-orang disekelilingnya, orang yang tak menggugat, orang yang disayangi oleh banyak orang. orang yang tetap tersenyum dan setia mendengarkan celotehku di akhir pekan meski kakinya sakit. orang yang berkata bahwa ia senang saat dua gadisnya sedang berada dirumah. orang yang mengingatkanku untuk bertahan dengan pilihanku. iya, dia.

maka, di hari Jum'at yang syahdu ini. izinkanlah ya Rabb agar aku berdoa supaya dia lekas sembuh kembali. lekas bisa beraktivitaas seperti sedia kala. lekas bergerak bermanfaat.
Duhai Rabb, izinkan ia semakin dekat dengan-Mu. semakin bertaqwa dan dapat mengambil hikmah dari berbagai potongan cerita yang telah Engkau sediakan.

Aku masih belum bisa menjadi putrimu yang membanggakan mi. maafkan aku karena aku juga belum ada di sisimu saat kau butuh. tapi biarkan aku kembali belajar dari segala keregaranmu. biarkan aku menuntut ilmu lebih banyak tentang liku kehidupan, tentang bagaimana dekat dengan Sang Pencipta.

Ummi, doakan aku di tiap waktumu.

-Anakmu yang selalu kagum kepadamu

Thursday, September 11, 2014

Terkadang

Belajarlah pada purnama, kadang pada kegelapan itulah kita menemukan kesempurnaan. tanpa gelap, ia tak akan terlihat bentuk bulatan penuh menentramkan. meski tak hadir setiap hari, namun purnama sudah cukup untuk menentramkan, meneduhkan.

Iya,  kadang kita emang gabisa mempertahankan apa yang kita sebut dengan zona nyaman. karena terus menerus berada di zona nyaman terkadang membuat diri kita terhambat dalam menapaki mimpi-mimpi kita.

terkadang kita perlu untuk berpindah, meski tak jauh. berpindah tempat membuat kita tahu bahwa ada dunia lain yang perlu kita sentuh dan kita rasakan.

terkadang, kita perlu meninggalkan apa yang kita cintai dan kita sukai. meninggalkan agar kita belajar bagaimana kita memaknai apa itu sebenarnya rasa cinta dan suka, apakah kita akan terus memperjuangkannya atau hanya main-main saja?

terkadang, kita perlu bertanya pada bayangan untuk apa kita melakukan begitu banyak hal yang melelahkan? untuk apa kita menghabiskan potensi kita? untuk apa kita bekerja? agar kita menyadari kepada siapa harusnya kita berharap atas apa-apa yang telah kita lakukan.

terkadang kita perlu menangis, menangis untuk melepaskan beban yang mengganjal di hati. menangis karena bekunya hati. menangis karena selama ini kita sulit untuk menangis. menangis untuk mengalirkan gelisah.

terkadang kita perlu berkaca, sejauh mana sikap kita kepada teman-teman kita. bagaimana rupa kita setelah berhari-hari bersama. hal-hal mana yang perlu kita perbaiki dan mana yang perlu kita pertahankan.

iya, terkadang kita hanya perlu mengkaji dan berfikir tentang kehidupan. agar hidup tak terasa sia-sia.

Selamat malam dunia.